Jumat, 15 Januari 2010

Ilmu Qiraat

Bagi anda yang telah membaca posting saya tentang Imam Nafi', imam Ibnu Katsir, pasti pernah dengar tentang Ilmu Qiraat atau qiraat sab'ah, apakah itu?
Pengertian ilmu qiraat
qiraat menurut istilah adalah "bacaan", berasal dari kata "qara'a" yang berarti "membaca". Jadi qiraat adalah bentuk pengucapan kata atau kalimat Quran yang di dalamnya termasuk perbedaan dialek/logat (cara pengucapan kalimat) yang bersumber pada Rasulullah saw. Antara Tajdwid dan Qiraat walaupun secara lahiriyyah nampak berbeda, namun keduanya merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Tapi qiraat yang disandarkan pada seorang imam , maka tetap memilki kaidah-kaidah tertentu bagaimana cara pengucapan yang baik (Tajwid), begitu pula sebaliknya, tiap kaidah untuk membaguskan pengucapan ayat Quran tentu menurut Qiraat atau bacaan yang disandarkan pada seorang imam QIraat.
Dengan demikian dapat diringkas bahwa: Qiraat membahas mengenai bentuk-bentuk pengucapan sedang Tajwid membahas mengenai cara bagaimana mengucapkan bentuk-bentuk tersebut dengan baik.

Dasar Hukum
ada banyak hadis yang dapat dijadikan landasan hukum tentang qiraat ini. salah satunya adlah kejadian yang dialami oleh seorang sahabt (Umar Bin Khaththab) yang diceritakannya sendiri dan disampaikan oleh para perowi hadist sebgai berikut:

" (imam bukhari berkata): Urwah bin Zubair menceritakan kepadaku bahwa Miswar bib Makhramah dan ABdurrahman bin ABdul Qariy telah bercerita kepadanya bahwa mereka pernah mendengar Hisyam bin Hakim membaca surat Al-Furqan dan aku perhatikan bacaannya. Ternyata dia membaca dengan huruf yang banyak,belum pernah Rasulullah membacakannya kepadaku. Hampir saja aku menerkamnya dalam keadaan sholat itu, tapi aku bersabar hingga ia salam. Kemudian aku pegang leher bajunya seraya bertanya darimana dia memperoleh bacaan seperti itu. Kemudian kuajak dia menghadap Rasulullah saw dan kuceritakan kejadian itu. Rasulullah kemudian meminta HIsyam mengulangi bacaanya dan setelah selesai, Rasulullah mengatakan demikianlah Al-quran diturunkan, Rasulullah meminta aku membaca dan selesai pun Rasulullah mengatakan, begitulah ia diturunkan. Kemudian Rasul berkata: sesungguhnya Al-Quran itu diturunkan dengan tujuh huruf (sab'atu ahruf), maka bacalah mana yang mudah.

Pengertian Tujuh HUruf
Para ulama berbeda pendapat mengenai maksud tujuh huruf sebagaimana yang disebutkan oleh hadist tersebut di atas. ada yang mengatakan tujuh bahasa, ada yang mengatakan tujuh bentuk perbedaan dan sebgainya. Imam Suyuthiy mengatakan perbedaan pendapat tentang tujuh huruf ini tidak kurang mencapai 40 pendapat. Untuk mengetahui lebih jelas masing-masing pendapat itu dapat dilihat dalam Ilmu Qiraat (tidak kang supris cantumkan di sini). Terlepas dari perbedaan pengertian tersebut yang jelas dengan adanya kelonggaran bacaan, semua suku dan lidah bangsa arab dapat membaca Al-quran dengan baik. (sumber: ilmu tajwid plus-moh. wahyudi)

1 komentar:

  1. http://fathulwahhab.blogspot.com/2010/04/software-belajar-tilawah-al-quran.html

    BalasHapus

Silahkan KOmentar...biar dapat backlink banyak...hehehe (komentar ngawur gak dipublish lhoo.>!!)