- Saktah,: yang artinya memutuskan suara, atau Qot'u shout didalam baca, pada akhir kalimat tanpa bernafas. di dalam quran hanya ada 4 (menurut riwayat hafs) yaitu
1. Surat al-Kahfi ayat 1 : ولم يجعل له عوجا - قيما
2. Surat Yasin ayat 52 : من مرقدنا - هذا ما وعدنا الرحمن
3. Surat al-Qiyamah 27 : وقيل من - راق
4. Surat al-Muthaffifin 14 : كلا بل - ران
Surah Yasiin 52
Surah al qiyamah 27
Surah al muthoffifin 14
- Imalah:secara istilah imalah berarti memiringkan fathah ke arah kasrah atau memiringkan alif ke arah ya’ (Abi Thahir, 311) menurut riwayat Imam Hafs hanya terdapat pada kata مجراها (QS.Hud:41), cara membacanya seperti mengucapkan kata "sate" jadi kata "majroha" dibaca "majreha" . berikut kita simak contoh bacaannya
- Naql:secara istilah naql berarti memindahkan harakat ke huruf sebelumnya, Dalam riwayat Hafs bacaan naql hanya ada di satu tempat yaitu pada kata بئس الاسم (QS. al-Hujurat:11). Alasan bacaan naql pada kata الاسم yaitu terdapatnya dua hamzah washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat), yakni hamzah pada al ta’rif dan ismu (salah satu dari sepuluh kata benda yang berhamzah washal), yang mengapit lam sehingga kedua hamzah tersebut tidak terbaca ketika disambung dengan kata sebelumnya (membacanya menjadi "bi'salismu")
- Isymam: Yaitu membaca harakat kata yang diwaqaf tanpa ada suara dengan mengangkat dua bibir setelah mensukunkan huruf yang dirafa' (dhommah), dalam bacaan Hafs isymam hanya ada kata لا تأمنا (QS. Yusuf:11), yakni lidah melafadzkan لا تأمننا tanpa ada perubahan suara alias tetap sama dengan tulisannya. jadi seperti membaca "laa ta'manuna" namun "nu" berupa dengungnya saja, dan tidak dibunyikan "nu" (bibir mecucu-dalam bahasa jawa), untuk lebih jelasnya, kita HARUS belajar langsung dengan sang guru (berhadapan) agar dapat mengetahui posisi lisan yang benar
- Tashil: Arti tashil secara bahasa memberi kemudahan atau keringanan, sedangkan dalam istilah qiraat, tashil diartikan membaca hamzah kedua. dalam riwayat Hafs bacaan tashil hanya satu yaitu أأعجمي وعربي (QS. al-Fusshilat:44). Ketika bertemu dua hamzah qatha’ yang berurutan pada satu kata maka melafadzkan kata semacam ini bagi orang Arab terasa berat, sehingga bacaan seperti ini bisa meringankan. berikut kita simak contoh cara bacanya,
- sekali lagi, kita HARUS belajar langsung dengan sang guru (berhadapan) agar dapat mengetahui bagaimana bunyi lisan yang benar.
Wah hebat, dapat ilmu dari mana? (owh iya seh dirimu lak Jember yo akeh pondok an ndek kono.)
BalasHapusBagus sangat bermanfaat ilmunya.
@arqu3fiq: bukannya hebat kang...cuma sharing pengetahuan aja...aku aja baru blajaran ngaji kok... :D
BalasHapusemang di jember banyak pesantren, tapi aku gak ngaji di pesantren..cuma numpang tidur doang... :D
waduh... ilmunya kang Supris mantap, apalagi ilmu SEO ya kang hehehe....
BalasHapus@lyla:wah neng...jangan gitu...lha wong masih blajaran aja kok dibilang mantap....kalo gitu, suhu2 saya super mantap dunk...wekekeke
BalasHapussadaqallahul adzim maha benar Allah atas segala firmanya. sering sering ya ustadz poting yang ginian untuk menambah khasanah ilmu Al Qur'an di dunia maya, sebagai bahan referensi anak cucu kita
BalasHapusAlhamdulillah, akhirnya ustadz menurunkan juga ilmunya. Allahu Akbar... Allahu Akbar...Allahu Akbar...sadaqllahul adzim.
BalasHapus@nurhasim:walah kang,...lha wong baru blajar kok dipanggil ustadz....harusnya ustidz kali...heeh
BalasHapusSubhanallah, Mas jadi ingat pelajaran Tahsin, Semoga Artikel yang mas tulis menjadi ilmu yang bermanfaat untuk pembaca dan penulisnya, serta mendapat pahla dari Allah, Amiin
BalasHapus@apri:amiin...semoga bermanfaat ;)
BalasHapussep... buat aku yang sedang belajar, jadi tau neh kalo ada yang "aneh"
BalasHapus*ajari dunkz kang*
eh ini kang supris kok pinter ilmu Quran seh?? anak pondok ya?
*gubraxz*
para syeikh di sana kan ya belajar juga mungkin cuma beda guru atau beda ijtihad, so ga usah dipermasalahin yang penting seberapa banyak ayat yang kita hafal dan kita amalkan. ok
BalasHapus@anonim: yang mempermasalahkan tuh ya sapa??lha wong ini cuma salah satu ilmu tajwid dari imam 'ashim riwayat hafs kok...heheheheh...
BalasHapus