Minggu, 09 Agustus 2009

MANFAAT ANION BAGI KESEHATAN

jika kita telah mengetahui apa itu ion?, maka ada baiknya kita simak tentang manfaat anion bagi kesehatan manusia.Udara yang mengandung anion terlalu rendah, dapat menyebabkan kelelahan, pusing, migran, gangguan pernafasan, dan depresi. Menurut standar dari Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) , standar konsentrasi anion pada udara segar harus melebihi 1000 anion setiap cm kubik. Apabila kadar anion mencapai pada tingkat tertentu, bakteri dapat dihilangkan sepenuhnya.
Kandungan anion pada udara memiliki daya elektromagnetik, yang memudahkan pelekatan anion pada permukaan bakteri dan virus. Proses ini menghasilkan aliran elektromagnetik yang dapat membunuh bakteri dan virus , serta menekan pertumbuhan dan perkembangan bakteri seperti bagaimana yang terjadi pada proses sterilisasi.
Ion negatif dan kesehatan
Berbagai penelitian tentang hubungan dari ion negatif dan kesehatan telah dilakukan sejak sejak satu abad yang lalu.

Penelitian banyak dilakukan terutama di negara Jerman dan Rusia.

Pada tahun 1919 fisikawan Rusia A. L. Tchijevsky pertama kalinya berhasil menjelaskan tentang aksi biologi dan fisika dari unipolar ion. Keberhasilan ini dilanjutkan Tchijevsky dengan konsep ionisasi udara dalam proses pengobatan dibidang kedokteran dengan menciptakan ionizer bertegangan tinggi yang dikenal dengan nama Lustre (1930), dan mendemonstrasikan efek biologi dan medikal dari ion negatif pada pernapasan hewan dan pasien hipertensi serta asma.

Mekanisme efek biologi dan medikal dari ion negatif baru dijelaskan kemudian oleh A. P. Krueger dari Jerman tahun 1960.

Krueger menjelaskan bahwa dengan menghirup ion negatif dapat menurunkan kandungan level serotonin dalam darah. Serotonin adalah sejenis hormon saraf yang bersifat depresan, yang dimana kelebihan serotonin dapat mengakibatkan mental depresi dan juga dapat menimbulkan penyempitan pada saluran pernapasan. Hal ini dibuktikan juga oleh Sulman dengan melalui percobaan terhadap para pasien yang terkena angin Sharaf atau Hamsin yang mengalami peningkatan serotonin 1000 kali lipat dari orang biasa, dan sembuh setelah melalui terapi ion negatif (1974).
Untuk mengetahui lebih lanjut efek dari ion negatif terhadap serotonin tersebut, Professor Tomoo Ryusi dari Tokyo Metropolitan University mengadakan percobaan terhadap 10 orang atlit sepeda.

Ryusi mencoba mengamati kandungan serotonin dalam darah yang meningkat setelah melakukan olah raga sepeda selama 60 menit.

Dari data yang didapat diketahui bahwa, bagi para atlit yang beristirahat di ruangan yang mengandung ion negatif 10.000 per cm3 didapati kandungan serotonin menurun hingga 50% dalam waktu 30 menit.

Sedangkan para atlit diruangan yang hanya mengandung negatif ion 200-400 per cm3 kandungan serotonin justru bertambah banyak.

Para atlit merasa lebih rileks di ruangan yang banyak mengandung ion negatif.

Disisi lain ion negatif juga diketahui berguna untuk menetralkan Superoksida.

Superoksida dalam darah yang sebenarnya berfungsi untuk membunuh mikroorganisma dalam tubuh manusia, terkadang justru sebaliknya malah dapat merusak sel-sel dalam tubuh apabila kadar konsentrasinya terlalu tinggi (I. Fridovich, 1960).

Sedangkan dengan adanya ion negatif akan dapat menambah jumlah enzim SOD (superoksida dismutase) yang berfungsi untuk mengurangi kadar superoksida dalam darah.

Ion negatif dan sterilisasi
Selain berguna bagi kesehatan tidak sedikit data-data yang menunjukkan bahwa ion negatif dapat juga dipergunakan untuk sterilisasi virus serta bakteri. Diantaranya ion negatif dapat membunuh bakteri E.Coli (K. H. Kingdon, 1960), Micrococcus Pyogenes dan virus Influenza (A. P. Krueger, 1976). Baik Kindon maupun Krueger mempergunakan konsentrasi ion negatif sebanyak 50.000-5.000.000 per cm3 dalam berbagai eksperimennya tersebut.

Selanjutnya mekanisme dari proses membunuh bakteri ini dijelaskan oleh

N. I Goldstein (1992) sebagai berikut, reaksi dari dua buah ion negatif O2- dan dua buah ion positif H+ dapat menghasilkan Hydrogen peroksida. Hydrogen peroksida dikenal memiliki energi potensial yang tinggi dan mampu untuk membunuh virus dan bakteri.

Lebih lanjut H. Nojima dari Sharp Corp. (2002) menjelaskan reaksi dari ion negatif dalam membunuh bakteri E.Coli.

Menurut Nojima pembentukan Hydrogen peroksida terjadi pada lapisan luar sel bakteri E.Coli, untuk kemudian merusak lapisan sel tersebut sekaligus membunuhnya.

Kesimpulan
Secara alamiah ion negatif banyak didapatkan di sekeliling kita, dan secara alamiah pula tubuh kita membutuhkan keberadaan ion negatif untuk menjaga kesetabilan serotonin dalam tubuh. Namun dikarenakan banyaknya polusi udara yang terjadi terutama di daerah perkotaan mengakibatkan konsentrasi dari ion negatif diperkotaan sangat sedikit, sehingga kita mudah mengalami stress dan sesak napas akibat polusi udara tersebut. Untuk itu kita memerlukan peralatan seperti halnya pembangkit ion negatif, ionizer, untuk mengantikan ion negatif yang hilang akibat polusi tersebut.

Namun didalam penggunaan ionizer ini kita perlu memperhatikan kadar konsentrasi dari ion negatif yang dipergunakan. Hal ini mengingat konsentrasi ion negatif yang kita butuhkan adalah sekitar 1000-5000 per cm3. Sedangkan pemakaian ionizer yang berlebihan akan dapat membawa efek yang buruk, apalagi ion negatif pada konsentrasi tinggi (50.000-5.000.000 per cm3) diketahui dapat membunuh makhluk hidup seperti virus dan bakteri. Maka tidak mustahil ion negatif dapat berakibat buruk bagi kesehatan tubuh kita.

Adalah lebih baik kalau kita menggantikan ion negatif yang hilang dengan sekali seminggu bertamasya bersama keluarga ke puncak atau ke daerah yang masih jarang tingkat polusinya.
sumber: www.plasmatech-indonesia.ws


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan KOmentar...biar dapat backlink banyak...hehehe (komentar ngawur gak dipublish lhoo.>!!)